Rangkuman 3 Jurnal / Buku tentang Fotography

 ·        SEJARAH FOTOGRAPHY

Fotografi atau photography (bahasa inggris), berasal dari kata Yunani "photos": Cahaya, dan "Grafos": Melukis/menulis. Istilah umum, fotografi berarti metode/cara untuk menghasilkan sebuah foto dari suatu obyek/subjek dari hasil pantulan cahaya yang mengenai obyek/subjek tersebut yang direkam pada media yang peka cahaya. Media untuk menangkap cahaya ini disebut kamera. Jadi fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media kamera dengan memanfaatkan sumber cahaya.

 

Sejarah fotografi yang dikutip oleh Aviani Rahmawati dalam buku The History of Photography karya Alam Daveport, yang diterbitan oleh University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan yang berada di luar ruangan yang terlihat secara terbalik yang melewati lubang tersebut. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura¹.

 

Pada abad ke-3 SM kemudian fenomena ini memberikan kekaguman kepada Aristoteles, kemudian pada abad ke-10 SM seorang ilmuan bangsa Arab yaitu Ibnu Al Hatim (Al Hazem) yang pada saat itu menjadi seorang pelajar mengamati dan kemudian menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil. Pada tahun 1558, seorang ilmuan

 

·        PERKEMBANGAN FOTOGRAPHY

Sejarah perkembangan fotografi pada bada ke-17 yaitu tahun 1614, Angelo Sala menggunakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus. Namun penemuan itu dianggap kurang berguna oleh ilmuan lain. Pada tahun 1717, Johann Heinrich Schulze seorang professor Jerman, menggunakan botol berisikan perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja yang ada dekat jendela membuat gelap dengan sebagian berwarna putih sehingga tampak terlihat membuat garis pada botol tersebut.

 

·        PRINSIP KERJA FOTOGRAPHY

Prinsip Kerja fotografi yaitu memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan yang kemudian disebut lensa.

 

·        SENI FOTOGRAPHY

Pertanyaan klasik yang selalu dikemukakan oleh banyak orang adalah apakah seni itu. Kebanyakan dari mereka menjawab secara spontan bahwa seni adalah keindahan. Jawaban tersebut tidak salah, tetapi tidak juga benar karena dibeberapa karya seni (khususnya seni rupa), keindahan itu tidak mudah ditemukan oleh setiap orang. Sedangan definisi seni menurut Achdiat K. Mihardja: “ Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitet (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya”. Disamping untuk membangkitkan pengalaman tertentu, seni juga mempunyai sifat komunikatif, menurut Taufik Abdullah dalam tulisannya mengenai komunikasi ilmu dan seni , mengatakan bahwa seni itu adalah satu dari berbagai cara untuk melukiskan dan mengkomunikasikan. Seni baru bisa mempunyai makna atau dapat diresapkan jika pada dirinya terkandung kekuatan pesan yang komunikatif dan seni yang tidak komunikatif sama sekali tidak bisa dikatakan indah.5 Dari pernyataan ini bisa dikatakan bahwa seni adalah media penyampaian pesan dari seniman kepada orang lain dengan tujuan mempengaruhi pikirannya. Berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Thomas Munro, fotografi dapat dimasukkan sebagai cabang seni rupa (visual Art) 6 , seni yang hanya bisa dirasakan melalui indera penglihatan manusia.

 

·        FOTO HITAM PUTIH DAN FOTO BERWARNA

Fotografi hitam putih dan fotografi berwarna adalah dua hal yang berbeda namun berdiri sejajar. Dalam era kemajuan teknologi fotografi yang begitu pesatnya ini bukan berarti bahwa masih hadirnya foto hitam putih merupakan foto yang ketinggalan zaman. Selain masih diperlukan dilingkungan media informasi cetak, misalnyakoran, majalah ataupun buku-buku. Fotografi berwarna bukanlah semata-mata modernisasi dari fotografi hitam putih. Demikian pula fotografi hitam putih bukanlah merupakan penyederhanaan fotografi berwarna. Fotografi warna dan fotografi hitam putih telah berjalan sendirisendiri menjadi dua aliran dalam seni fotografi, dengan pengikutnya masing-masing. Ini dapat dibuktikan pabrik perlengkapan fotografi ILFORD di Inggris menyebut dirinya spesialis foto hitam putih.bahkan pabrik tersebut memiliki slogan “Ilford, The Future in Black and White ( Ilford, Masa Depan untuk Foto Hitam Putih) Foto hitam putih adalah foto yang sangat sederhana, sehingga jika tidak diolah secara kreatif tidak akan menghasilkan apa-apa. Karena hampir semua subyek yang ada di depan fotografer adalah mengandung warna yang beraneka ragam atau berwarna, maka seorang fotografer hitam putih dituntut mampu menterjemahkan warna-warna yang terdapat dalam subyeknya ke dalam gradasi hitam putih.

 

·        PENGARUH FOTOGRAPHY PADA SENI DAN DESAIN

Salah satu akibat perkembangan fotografi, adalah terjadinya pergeseran tujuan berkesenian. Pada saat fotografi semakin digemari secara meluas oleh masyarakat maka terjadi demokratisasi dalam kemampuan memindahkan realita ke dalam bentuk dua dimensional, yang sebelumnya hanya dimiliki oleh seniman. Beberapa seniman mulai berpikir untuk memanfaatkan seni (lukis) tidak sekedar sebagai media untuk memindahkan realita, tetapi sebagai media pengungkap realita yang dilihat secara kreatif, yang tidak mampu diungkapkan oleh fotografi. Dalam bidang desain penemuan fotografi kemu dian berkembang dalam teknologi cetak. Langkah pengembangan berikut adalah bagaimana mencetak foto full-color. Ilustrasi berwarna pertama yang dicetak secara fotomekanis dilakukan oleh sebuah majalah di Perancis tahun 1881. Selama tahun 1880 an dan 90-an reproduksi secara fotomekanis mulai menyaingi peranan tenaga terampil yang berperan memindahkan desain dari seorang seniman ke dalam plat cetak handmade. Proses pemindahan desain yang sebelumnya memakan waktu selama seminggu jerih payah dapat digantikan oleh proses foto selama satu atau dua jam.

 

·        KOMPOSISI

Kecanggihan kamera saat ini dengan segala fasilitas automatisnya memudahkan setiap orang untuk dapat membuat foto yang baik secara teknis. Namun, tidaklah berarti foto tersebut dapat menarik perhatian setiap orang. Foto yg baik tidak cukup hanya tajam gambarnya, tetapi juga tepat pen cahayaannya dalam bidang gambar dengan komposisi yang baik pula. 

Komposisi adalah rangkaian elemen gambar dalam suatu ruang/format. Dengan komposisi yang baik, foto akan lebih efektif menampilkan pesan pembuatnya dan menimbulkan dampak yang lebih kuat. Pemilihan komposisi merupakan pilihan pribadi fotografer. Mungkin tidak akan pernah ada kamera yang memberi tanda peringatan jangan memotret jika pemotret membuat foto dengan komposisi salah. Jadi, komposisi foto merupakan salah satu cara bagaimana fotografer megekspresikan dirinya. Tidak ada panduan buku yang dapat digunakan untuk mengatur komposisi sebuah foto karena setiap fotografer bisa mengatur komposisi gambar menurut pandangannya terbaiknya. Yang menjadi masalah, tidak semua fotografer, terutama yang pemula, memiliki pengalaman praktis untuk menentukan susunan gambar yang efektif. Bagi yang memiliki bakat atau rasa keseimbangan (sense of balance) yang baik, hal ini relatif lebih mudah karena bagaimana pun juga membuat susunan gambar yang efektif membutuhkan latihan praktis yang cukup (harus cukup banyak melakukan pemotretan).

 

KESIMPULAN

Dunia fotografi adalah dunia yang sangat berkreatifitas. Beragam karya foto dapat dihasilkan dengan berkreasi, tidak ada yang bisa membatasi kreatifitasnya. Sejauh keinginan untuk berkreasi, seluas itu pula lautan karya yang bisa dihasilkan.

Kreativitas yang dimaksud menyangkut segala aspek dan proses untuk pembuatan foto, dimulai mulai dari pemilihan peralatan yang dipakai, kejelian menentukan obyek pemotretan sampai proses pencetakan foto. Kejelian menentukan obyek sangat berpengaruh pada foto yang akan dihasilkan.

Mata seorang fotografer yang terlatih mampu menangkap berbagai macam keindahan dimana saja, bahkan pada obyek-obyek yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=pKeqDgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=info:JTiyHX27wE0J:scholar.google.com/&ots=JK0CVy_r0Y&sig=SPpcuYSF-en17u-QbRxKJMBhuSU&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false 

https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/dkv/article/view/16106

https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/dkv/article/view/17676

Comments

Popular posts from this blog